Senin, 13 Februari 2017

Ketika Merasa part1



Belum pernah sama sekali melakukan tapi sudah sok tahu banyak. Banyak bicara sedikit bekerja itu tak baik. Mana yang di mau atau mana yang dibutuhkan seperti tak terlihat bedanya sama sekali hampir sama bahkan menjadi terbalik. Alhasil terbengkalai. Bermalas-malasan tanpa melakukan apa-apa terkadang menyenangkan tapi  kalau banyak waktu yang dihabiskan malah jadi membosankan, tak ada harapan, seperti pesakitan, kepercaayaan diri menurun, diabaikan, meras terasingkan, sendiri tanpa ada perhatian, tak dapat melakukan apa-apa, lama kelamaan hanya menjadi seonggok daging yang bernyawa tanpa ada manfaat sama sekali, sunguh menyedihkan dan sangat-sangat mengerikan.

Senang rasanya saat mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, termotivasi dengan banyak hal, tak sabar untuk mewujudkan mimpi, menjadi bangga orang tersayang, bisa berbagi banyak hal, berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan agama setidaknya keluarga,  benar-benar memanfaatkan segala kemampuan yang ada.

Saatnya tiba yang tak tahu kapan datang dan saat itu juga merasa tak berguna. Saat dimana benar-benar tak ingin menjadi bagian dari kehidupan dunia dan betapa kasihannya diri sendiri, benar-benar tak bisa diandalkan. Usaha saja tak maksimal, doa pun setengah-setengah. Jadi apa yang mau diharapkan ???

 Akan mati terbawa arus, Cuma menjadi penonton, tapi nyatanya semua yang ada itu aktor. Ya aktor utama dalam ceritanya masing-masing. Semua yang ada benar-benar penting untuk memainkan perannya. Tapi apa namanya kalau dari awal memutuskan untuk menjadi seorang penonton. Driver not passanger. Mengemudikan kehidupannya masing-masing.

Kamar ya Cuma kamar memang cuma kamar tempat yang ada di sini. Tak ada tempat lain. Tempat untuk benar-benar melepas topeng yang selama ini menempel, tempat untuk tidak menjadi orang lain. Orang lain siapa dia, lantas siapa juga diri sendiri. Atau jangang-jangan memang tak mengenal diri sendiri ya jadinya begini.  Tak tahu kemampuannya, tak tahu bakat spesial yang dimiliki, terbawa arus. Terbawa arus berbeda dengan mengalir seperti air. Setidaknya tahu harus mau berbuat apa bukannya tak apa apa.

Tak ada apa-apa sampai kapan ???

..rinri170211..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar